Cerita Panas Diajarin Ngeseks Sama Tanteku ini merupakan kisah yang tidak bisa saya lupakan karena bisa bercinta dengan tanteku yang sange – Dikala itu saya baru saja kembali kuliah, langsung saja kumasuk kekamar. Kala baru hingga di depan pintu kamar, samar- samar kudengar tante lagi bicara dengan temannya di telpon.
Saya orangnya memanglah suka jahil, kucoba menguping dari balik pintu yang memanglah sedikit terbuka. Kudengar tante ingin mengadakan acara seks di rumah ini pada hari Sabtu. Saya gembira sekali mencermatinya. Buat membenarkan kabar itu, langsung saja saya masuk ke kamar tante. Sehabis berakhir telpon, tante kagetmelihatku telah masuk ke kamarnya.
“ Lho Son, Kalian udah kembali warnanya. Kalian terdapat butuh ama Tante, ya..?” katanya.
Saya langsung saja to The purpose,“ Tante, Sony ingin nanya.., boleh khan..?” kataku.
“ Boleh aja keponakanku sayang, Kalian ingin nanya apa..?” sambungnya sembari menyubit pipiku.
“ Tetapi lebih dahulu Sony memohon maaf Tante, soalnya Sony tadi tidak terencana nguping pembicaraan Tante di telpon.”
“ Aduhh.. Kalian bandel ya Son, awas nanti Saya bilangin ama Mama Kamulho. Tetapi.. Oke dech tidak apa- apa. Terus apa yang ingin Kalian tanyakan, mari bilang..!” katanya agak gusar.
“ Sony tadi dengar Tante ama sahabat Tante ingin ngadain acara seks disini, benar itu Tante..?” kataku pelan.
“ Idihh.. jorok ach Kalian. Masak Tante ingin ngadain acara seks disini, itu tidak benar Son.”
“ Tetapi tadi Sony dengar sendiri Tante bicara ama sahabat Tante, make sure you donk Tante, jangan bohongin Sony. Nanti Sony bilangin ama Om kalauTante ingin ngadain acara disini.” kataku agak mengecam.
“ Apaa..! Aduhh.., Son, please jangan bilang ama Om Kalian. Iya dech Tante ngaku.” katanya agak meminta.
“ Nah, khan ketahuan Tante bohongin Sony.” kataku bahagia.
“ Terus Kalian ingin apa jika Tante ngadain acara..?” katanya penasaran.
“ Ini Tante, anuu.., anuu.., Sony.., pengen.. anuu..”
“ Anu apa sih Son..? Ngomong donk terus cerah..!” katanya tambah penasaran.
“ Boleh tidak, Sony ikutan pestanya Tante..?”
Aduh tante melotot lagi sembari mengatakan,“ Udah, ah, Kalian ini seperti orang kurang kerjaan aja.”
Terus kurayu lagi,“ Yaa.. Tante.. ya.. be sure to..!”
“ Tetapi ini khan buat orang berusia lagi, Kalian ngaco dech. Lagian khan Kalian masih kecil.” katanya agak jengkel.
“ Tetapi Tante, Sony khan udah gede, masak tidak boleh turut. Jika tidak yakin, Tante boleh amati punyaSony..!”
Kemudian kulepaskan celana serta CD- ku. Kemudian terlihatlah batang kemaluanku yang cukup besar, kira- kira panjangnya seventeen centimeter dengan diameter 10 centimeter.
Tante kaget sekali memandang ulahku kemudian,“ Wowww.., Sony sayang.., memiliki Kalian besar serta panjang sekali. Memiliki Kalian lebih besar dari OmKamu. Hhhmm.., boleh tidak Tante pegang kepala yang besar ituSayang..?” katanya dengan centil.
“ Tante boleh ngobok- ngobok kontolku, tetapi Tante wajib ngijinin Sony turut acara nanti..!” kataku agak mengecam.
“ Ya dech, Sony nanti boleh turut. Tetapi Tante ingin nanya ama kalian, Sony udah sempat ngeseks belom..?” tanyanya.
Kemudian kukatakan saja jika saya belum sempat melaksanakan seks dengan wanita, tetapi jika raba situ, raba mari, cium situ, cium mari sih saya sempat melaksanakannya.
“ Ingin tidak Tante ajarin..?” katanya dengan centil.
Saya cuma terdiam. Kemudian seketika tante meletakkan tangannya di pahaku. Saya begitu kaget.
“ Mengapa Kalian kaget..? Tante cuma memegang paha Kalian aja kok..!”
Setelah itu tante mengambil tanganku, kemudian ia mulai menciumi tanganku. Saya merasakan barangku mulai bangun.
Tanteku mulai menciumi leherku, setelah itu bibirku dilumat pula. Diamasukkan lidahnya ke dalam mulutku, tanpa kusadari saya mengulumlidahnya. Nafasnya mulai tidak beraturan kudengar. Sedangkan kami asyikberciuman, tangannya mulai meraba- raba batang kemaluanku. Diameremas- remas pelan. Saya juga jadi mulai berani. Kumasuki tanganku kedalam bajunya buat meraba payudaranya. Kumasukkan tanganku ke dalambra- nya, terus kuremas- remas.
Aaahh..” ia mulai mendesah.
Tidak lama saya disuruh duduk di tepi ranjang, sedangkan tante membebaskan bajunya stage- by- move. Mataku tidak berkedip sedetik juga. Saya tidak ingin membebaskan pemandanganyang indah itu dari mataku. Nampak bra- nya yang bercorak hitamtransparan, sehingga payudaranya yang putih dengan putingnya yang merah kecoklatan samar nampak. CD- nya nyatanya bercorak gelap transparanberenda. Kulihat belahan vaginanya yang tidak terdapat bulunya itu. Kemudian diamelepaskan bra- nya, payudaranya yang cukup besar itu semacam loncatkeluar serta mulai berayun- ayun, membuatku tambah tegang saja. Kemudiandia membebaskan CD- nya. Nampak vaginanya begitu menarik, agakkecoklatan rupanya. Kemudian tante jalur menghampiriku yang duduk di tepiranjang.
“ Tante buka pakaian Kalian yaa.., Son..?” katanya centil. Saya cuma mengangguk. Sehabis saya telanjang overall, tante langsung jongkok di depanku serta menyuruhku membuka kaki lebar- lebar. Batang kejantananku yang telah tegang itu pas di depan mukanya. Kemudian diamulai menjilati kakiku mulai dari jempol kakiku serta yang yang lain. Dianaik ke betisku yang berbulu rimbun, persis hutan di Kalimantan. Setelah itu ia naik lagi ke pahaku, dielusnya serta dijilatinya, setelahitu ia berpindah ke lubang anusku yang pula dicium serta dijilatinya. Tidak cuma itu, nyatanya ia memasukkan jari tengahnya ke lubanganusku. Ohh.., nikmatnya. Kemudian ia mulai mengelus- elus batang kejantananku serta tangan satunya memijat- mijat my twins egg- ku.
“ Aaahh..!” saya mengerang kenikmatan.
Setelah itu ia memasukkan batang kejantananku ke mulutnya, ia hisappenisku, terus diemut- emutnya senjata kejantananku. Ia gerakkankepalanya naik- turun dengan batang kejantananku masih di dalammulutnya. Terasa penis aku memegang tenggorokannya serta masih terusdia tekan. Masih ia tekan terus hingga bibirnya memegang badanku. Seluruh batang penisku ditelan oleh tanteku, lidahnya menjilat bagianbawah penisku serta bibirnya dibesar- kecilkan, suatu rasa yang tidakpernah kubayangkan. Penisku setelah itu dikeluar- masukkan, tetapi tetapmasuk sepenuhnya ke tenggorokannya.
Sehabis sebagian lama dihisap serta dikeluar- masukkan, terasa batang penisku telah ingin menghasilkan cairan.
Sembari memeras biji kemaluanku serta tangan yang satu lagidimasukkannya ke dalam lubang pantatku, kubilang sama tante,“ Tante.., Saya ingin keluar, ohh..!”
Ia keluarkan penisku serta bilang,“ Go on are available in My mouth. I wish to flavor and drink your cum, Sony. Hhhmm..”
Penisku dimasukkan lagi, serta saat ini ia memasukkan dengan lebih dalam serta dihisap lebih keras lagi. Sehabis sebagian kali keluar masuk, kukeluarkan spermaku di dalam mulut tante, serta langsung ke dalam tenggorokannya. Terasa tengorokannya mengecil serta jari di lubang pantatku lebih ditekan ke dalam lagi hingga seluruhnya masuk. Saya betul- betul merasakan nikmat yang susah dikatakan.
Lambat- laun ia menghasilkan batang penisku sembari mengatakan,” Memiliki Kalian lezat Son.., Tante suka,” katanya,“ Saat ini giliran Kamuyaahh..!” pintanya.
Setelah itu ia tiduran di tempat tidur serta kakinya dikangkanginyalebar- lebar. Tante menyuruhku menjilat vaginanya yang nampak sudahbasah. Baru awal kali itu kulihat Miss out on V secara langsung. Denganagak ragu- ragu, kupegang bibir vaginanya.
“ Jangan malu- malu..!” katanya.
Kugosok- gosok tanganku di bibir kemaluannya itu. Mmmhh.., ia mulai mengeranxnxxg. Lambat- laun klitorisnya mulai membeku serta menebal.
“ Kalian jilat dong..!” pintanya.
Setelah itu saya menunduk serta mulai menjilati liang senggamanya yang telah merah itu.
“ Mmmhh.., lezat pula..” kupikir.
Saya terus menjadi bergairah menjilati Skip V tanteku sendiri. Lagi asyik- asyiknya saya menjilati liang senggama, seketika tubuh tantekumengejang. Desahannya terus menjadi keras,“ Aaahh.., aahh..!” Kemudian muncratlah air maninya dari lubang senggamanya banyak sekali. Langsung saja kutelan habis cairan itu. Mmmhh.., lezat pula rasanya. Setelah itu ia bilang,“ Ohh.., God.. bener- bener hebat Kalian Son.. lemes Tante.. tidak kokoh lagi dech buat berdiri.., ohh..!”
Kemudian dengan lama- lama kutarik kedua kakinya ke tepi ranjang, kubuka pahanya lebar- lebar serta kujatuhkan kakinya ke lantai. Vaginanyasekarang telah terbuka agak lebar. Nampaknya ia masih terbayang- bayangatas peristiwa tadi serta belum sadar atas apa yang kulakukan sekarangpadanya. Begitu tante sadar, batang kejantananku telah melekat dibibir kemaluannya.